Full 1
otterarchives.com
Woah! An all NEW Otter Archives site! What Gives?
Full 1

Mengenal Subgenre Musik EDM: Dari House hingga Techno

Ilustrasi musik edm

Electronic Dance Music (EDM) telah menjadi bagian besar dari industri musik modern, dengan berbagai subgenre yang memiliki ciri khas tersendiri. Musik EDM bukan hanya tentang hentakan bass yang kuat, tetapi juga tentang atmosfer, tempo, dan teknik produksi yang berbeda pada setiap subgenre.

Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa subgenre EDM yang paling populer, termasuk House, Techno, Trance, Dubstep, dan lain-lain.


1. House: Fondasi Musik EDM Modern

1.1 Sejarah dan Karakteristik House Music

House music lahir di Chicago pada awal 1980-an dan berkembang menjadi salah satu subgenre EDM paling berpengaruh. Karakteristik utama dari house adalah:

  • Tempo sedang antara 120-130 BPM
  • Beat 4/4 yang konstan dengan drum bass yang kuat
  • Vokal soulful dan elemen synth yang mendalam

1.2 Variasi House Music

Seiring waktu, House berkembang menjadi beberapa varian, seperti:

  • Deep House – Mengutamakan melodi yang halus dan atmosfer yang santai
  • Progressive House – Memiliki build-up yang panjang dan drop yang eksplosif
  • Tech House – Gabungan antara elemen Techno dan House dengan beat yang lebih minimalis

2. Techno: Ritme Cepat dan Atmosfer Futuristik

2.1 Asal-Usul Techno

Techno berasal dari Detroit pada akhir 1980-an dan dikenal dengan karakteristiknya yang lebih mekanis dan minimalis dibandingkan House.

2.2 Ciri Khas Techno Music

  • Tempo 130-150 BPM, lebih cepat dari House
  • Beat yang repetitif dengan sedikit perubahan melodi
  • Dominasi synthesizer dan suara elektronik yang industrial

Techno sering dikaitkan dengan underground rave culture, di mana suasana klub diisi dengan pencahayaan futuristik dan musik yang membawa pengalaman transendental.


3. Trance: Melodi yang Hipnotis

3.1 Bagaimana Trance Berbeda dari House dan Techno?

Trance berkembang pada awal 1990-an di Eropa dan memiliki karakteristik unik:

  • Tempo 125-150 BPM, sering kali dengan build-up yang panjang
  • Melodi yang kuat dengan elemen synth yang atmosferik
  • Drop yang emosional, memberikan efek hipnotis bagi pendengar

3.2 Variasi Subgenre Trance

  • Progressive Trance – Melodi yang lebih dalam dan build-up yang lambat
  • Uplifting Trance – Karakteristik yang lebih euforia dan emosional
  • Psytrance – Tempo yang lebih cepat dengan elemen eksperimental

4. Dubstep: Bass yang Kuat dan Drop yang Agresif

4.1 Sejarah Dubstep

Dubstep berasal dari Inggris pada awal 2000-an dan menjadi terkenal di Amerika berkat produser seperti Skrillex.

4.2 Ciri-Ciri Dubstep

  • Tempo antara 140-150 BPM, tetapi dengan ketukan yang tidak beraturan
  • Bass yang berat dan distortion kuat
  • Drop yang agresif dengan efek sound design yang kompleks

Dubstep sering digunakan dalam festival musik besar karena energi tinggi yang dihasilkan oleh drop-nya.


5. Drum & Bass: Tempo Cepat dengan Ritme Kompleks

5.1 Apa Itu Drum & Bass?

Drum & Bass (D&B) berasal dari Inggris pada awal 1990-an dan memiliki tempo tercepat dibandingkan subgenre EDM lainnya.

5.2 Ciri Khas D&B

  • Tempo 160-180 BPM, jauh lebih cepat dari genre lain
  • Beat yang kompleks dengan pola drum yang tidak biasa
  • Bassline yang berat, sering kali dengan pengaruh jazz atau funk

Subgenre ini sangat populer di skena rave underground dan dikenal dengan suasana yang lebih intens dan cepat.


Kesimpulan

Musik EDM memiliki banyak subgenre dengan ciri khasnya masing-masing. House menawarkan ritme yang santai dan harmonis, sementara Techno membawa nuansa futuristik yang lebih mekanis. Trance menghadirkan melodi emosional, sedangkan Dubstep dan Drum & Bass menghadirkan intensitas yang lebih agresif.

Dengan memahami perbedaan dari setiap subgenre ini, pendengar dapat lebih menikmati dan mengapresiasi keunikan musik EDM dalam berbagai situasi, baik di klub malam, festival, maupun saat mendengarkan secara pribadi.

Baca juga : “Vinland Saga”: Petualangan Viking yang Penuh Makna Filosofis